PROFIL KOBASS COFFEE
Kopi Khas Kabupaten Pinrang
Kobass Coffee merupakan industri yang bergerak dibidang pengelolaan kopi nomor satu di Kabupaten Pinrang dengan menawarkan kualitas kopi terbaik dari Desa Basseang Kecamatan Lembang. Selain terkenal dengan ciri khas rasa yang berbeda dengan kopi olahan lainnya, Kobass Coffee juga dikelompokkan ke salahsatu Produsen Kopi terbaik di Indonesia timur dengan produk kemasan yang telah menyebar hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
Kobass Coffee didirikan pada awal tahun 2016 oleh Bapak Isra yang merupakan alumi lulusan Sarjana Pendidikan Adama Islam, terdengar sedikit aneh, namun seperti itulah keadaan yang sebenarnya. Nah.. Tanpa berlama-lama berikut ulasan lengkapnya...
I. KOPI BASSEANG
Bagi masyarakat Kabupaten Pinrang dan sekitarnya, nama kopi Basseang tentu saja tidak asing ditelinga kita. Biji kopi yang berasal dari daerah pegunungan di sulawesi sealatan ini sudah terkenal memiliki cita rasa yang nikmat dan khas aroma yang sangat harum.
Kopi basseang merujuk pada variatas tanaman kopi yang tumbuh diwilayah Desa Basseang Sulawesi Selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi. Iklim hujan tropis dan suhu yang rendah pada ketinggian berkisar 800 mdpl sampai dengan 1500 mdpl. Membuat desa basseang menjadi surga tumbuh bagi tanaman kopi.
Budidaya tanaman kopi di desa Basseang dimulai sejak dahulu kala, tidak ada catatan mengenai waktu tepatnya, Namun tanaman kopi yang tumbuh di desa Basseang adalah kawa tongang yang di kenal saat ini kopi arabika dan robusta, yang dibawah oleh penjajah belanda ke Indonesia. Sistem tanam paksa dan tingginya harga kopi di Eropa membuat belanda membawa bibit kopi tersebut jauh dari Eropa untuk kemudian dibudidayakan di Indonesia sebagai salah satu negara jajahannya.
Di Desa Basseang, Tanaman kopi tumbuh subur khususnya di daerah Pattedoan yang merupakan daerah dataran tertinggi desa basseang. Hanya saja masyarakat setempat sampai saat ini kurang memperhatikan tentang budidaya kopi itu sendiri. Meskipun terhitung baru dikenal di Indonesia, Namun tidak sedikit yang melirik kopi Basseang dari luar Negeri seperti swiss, turki dan jepang yang saat ini menjadi salah satu konsumen rutin kopi basseang.
Nama Kopi Basseang sebenarnya sudah mulai dikenal sejak dua abad lalu, Namun tidak untuk indonesia, karena sistem penjajahan yang memunculkan gap antara Rakyat jelata dan pemerintah kolonial belanda membuat rasa kopi sangat jauh dari lidah Rakyat, Tanaman kopi hanya ditanam oleh petani pada masa itu, petani dapat lelahnya, para bangsawan Eropa mendapatkan rasanya. Bahkan beberapa seni minum kopi Gayo di Aceh hanya diambil dari daun kopi karena Belanda akan menghukum berat petani yang menyembunyikan biji kopi, sehingga para petani hanya minum rebusan daun kopi.
selain pulau sumatra, Belanda punya dua pulau kekuasaan dinusantara yakni pulau celebes dan pulau flores, pulau-pulau ini kemudian dijadika daerah produksi utama kopi arabica untuk dijual ke Eropa. Disulawesi selatan sendiri dipilih toraja dan Enrekang sebagai sentra penanaman karena daerah ini berada didaerah ketinggian yang sangat cocok untuk tanaman kopi didukung akses jalan yang sudah sangat memadahi. Namun tidak sedikit yang mengetahui bahwa kopi yang saat ini tumbuh dan beredar di Kabupaten enrekang dan tanah toraja bermuara dari Desa Basseang.
II. INDUSTRI PENGELOLAAN KOPI KOBASS
Kopi Basseang sebagai produk asli dari bumi Lasinrang Kabupaten Pinrang, prosesnya dimulai dari tahap Budidaya, Pemeliharaan, Panen, Pasca Panen, Sortir, Roasting hingga dalam bentuk Kemasan dan Penyajian langsung, semua dikelola oleh Unit Usaha yang diberi nama “Industri Pengolahan Kopi KOBASS”
Kopi ini kerap diminum/dikonsumsi oleh para pecandu dan penikmat kopi. Kopi Basseang atau KOBASS memang memiliki nilai yang lebih dari sekedar kopi shop. Sebab kopi Basseang hadir untuk mengedukasi konsumen agar mau mengenal kopi asli dari Bumi Lasinrang Kabupaten Pinrang. Dengan begitu, mereka bisa paham dan menikmati kopi asal daerahnya sendiri.
Seiring dengan misi tersebut, Kopi Basseang pun menyajikan Singel Origin dari beberapa petani kopi yang ada di Kabupaten Pinrang antara lain: Sali-Sali, Lembang Mesakada, Suppirang, Ulu Saddang, Bakaru dan tak kalah pentingnya yang harus diketahui adalah kopi yang berasal dari Pattedoan Desa Basseang yang merupakan kopi andalan khas Pinrang dan telah dibuktikan kualitasnya oleh para pecandu dan penikmat kopi yang ada di Indonesia.
Khusus di Kabupaten Pinrang, Basseang merupakan Desa penghasil kopi yang tingkat kwualiatsnya tergolong tinggi. Dengan dasar inilah Pengelola kerjasama dengan Pemerintah Desa untuk memanfaatkan potensi yang ada melalui pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk sebagai produk Asli Kabupaten Pinrang (Kopi Asli Pinrang) yang dikelola oleh Industri Pengolahan Kopi Basseang KOBASS.
Keberadaan Usaha ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyakat yang sejahtera dan mandiri. dan tentunya akan membuat para petani, peminum, pencinta dan penikmat kopi semakin cinta dan semangat untuk meningkatkan budidaya kopi di daerahnya masing-masing khususnya Petani Kopi yang ada di Kabupaten Pinrang.
Sejak dirintisnya Kobass Coffe pada tahun 2016 hingga saat ini, tingkat popularitas Kopi Basseang semakin menanjak hingga telah dikenal ke mancanegara, namun untuk skala nasional saat ini, Kopi Basseang atau Kobass masih mengedepankan perputaran dalam negeri saja, melihat jumlah Gerai Kobass Coffe masih dapat dihitung jari sampai saat ini,. Nah.. Berikut beberapa Gerai Kobass Coffee yang sudah tersedia diberbagai daerah di Indoesia.
- Cabang Pertama Kobass Coffe Kota Pinrang 2016
- Cabang Kedua Kobass Coffe Ulutedong Pinrang 2017
- Cabang Ketiga Kobass Coffe Makassar 2018
- Cabang Keempat Kobass Coffe Cideng Jakarta Pusat 2019
- Cabang Kelima Kobass Coffe Suppa Pinrang 2019
- Cabang Keenam Kobass Coffe Mamuju 2020
- Cabang Ketujuh Kobass Coffe Balikpapan 2021
Nah.. Bagi sobat-sobat yang ingin mencicipi nikmatnya seduhan Kopi Kobass, anda dapat mengunjungi Gerai terdekat kami diatas dan atau dapat memesan langsung produk kami sesuai alamat yang tertera dalam situs ini.
Editor : Yuliana
